Tamu Yayasan

Rabu, 04 November 2020

Kegiatan Sangat Mendukung Buah Hati dapat Tumbuh Kembanh

         Ayah bunda mari kita buat kegiatan agar buah hati kita dapat tumbuh kembang sesuai dengan kondisinya dalam belajar di rumah.

1. Rencanakan rutinitas bersama 

Cobalah untuk menetapkan rutinitas yang mempertimbangkan program pendidikan yang sesuai dengan usia yang dapat diikuti secara online, di televisi atau  radio. Pertimbangkan waktu bermain dan waktu untuk membaca. Gunakan aktivitas sehari-hari sebagai kesempatan belajar bagi anak-anak dan jangan lupa untuk menyusun rencana ini bersama jika memungkinkan.

Meskipun menetapkan rutinitas dan struktur sangat penting bagi anak-anak tetapi pada saat ini. Anda juga harus lentur dan tidak kaku agar aktivitas dapat berjalan . Ubah aktivitas Anda. Jika anak Anda tampak gelisah saat mengikuti program pembelajaran online, alihkan ke opsi yang lebih aktif. Jangan lupa bahwa merencanakan dan melakukan pekerjaan rumah bersama dengan aman sangat bagus untuk pengembangan fungsi motorik halus dan kasar. Cobalah dan tetap selaras dengan kebutuhan mereka sebisa mungkin. 



2. Lakukan percakapan yang terbuka dan menyenangkan 

Dorong anak Anda untuk mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan perasaan mereka kepada Anda. Ingatlah bahwa anak Anda mungkin memiliki reaksi berbeda terhadap stres, jadi bersabarlah dan pengertian. Mulailah dengan mengundang anak Anda untuk membicarakan masalah tersebut. Cari tahu seberapa banyak yang telah mereka ketahui dan ikuti langkah mereka. Diskusikan praktik kebersihan yang baik. Anda dapat menggunakan momen sehari-hari untuk menegaskan pentingnya hal-hal seperti mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh. 

Pastikan Anda berada di lingkungan yang aman dan biarkan anak Anda berbicara dengan bebas. Menggambar, cerita, dan aktivitas lain mungkin membantu membuka diskusi.Cobalah untuk tidak meminimalkan atau menghindari kekhawatiran mereka. Pastikan untuk mengakui perasaan mereka dan meyakinkan mereka bahwa wajar untuk merasa takut tentang hal-hal ini. Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan memberikan perhatian penuh kepada mereka, dan pastikan mereka memahami bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda dan guru mereka kapan pun mereka mau.   

3. Luangkan waktu Anda 

Mulailah dengan sesi belajar yang lebih singkat dan buatlah lebih lama. Jika tujuannya adalah untuk memiliki sesi 30- atau 45 menit, mulailah dengan 10 menit dan tingkatkan dari sana. Dalam satu sesi, gabungkan waktu online atau layar dengan aktivitas atau latihan offline.

4. Lindungi anak-anak saat online 

Platform digital memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk terus belajar, bermain dan tetap berhubungan dengan teman-temannya. Tetapi peningkatan akses online membawa risiko yang lebih tinggi untuk keamanan, perlindungan, dan privasi anak-anak. Diskusikan internet dengan anak-anak Anda sehingga mereka tahu cara kerjanya, apa yang perlu mereka waspadai, dan seperti apa perilaku yang pantas di platform yang mereka gunakan, seperti video call.

Tetapkan aturan bersama tentang bagaimana, kapan dan di mana internet dapat digunakan. Siapkan kontrol orang tua di perangkat mereka untuk mengurangi risiko online, terutama untuk anak-anak yang lebih kecil.Jangan lupa bahwa anak-anak atau remaja tidak perlu membagikan foto diri mereka sendiri atau informasi pribadi lainnya untuk mengakses pembelajaran digital. 

5. Tetap berhubungan dengan sekolah  anak Anda

Cari tahu cara tetap berhubungan dengan guru atau sekolah anak Anda untuk tetap mendapat informasi, mengajukan pertanyaan, dan mendapatkan lebih banyak panduan. Kelompok orang tua atau kelompok komunitas juga bisa menjadi cara yang baik untuk saling mendukung dengan belajar dari rumah.

Masa depan anak-anak adalah pendidikan terbaik saat ini, biasakan komunikasi dengan guru di sekolah.


Jumat, 30 Oktober 2020

KELAS TAHUN 2030

       Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini di Yayasan Wiradhika diarahkan agar  anak-anak memiliki keterampilan yang sesuai dengan perkembangan untuk masa 20 tahun kedepan. Anak-anak masa kini akan lulus dengan persiapan yang lebih baik untuk masa depan jika mereka memiliki landasan sosial dan emosional yang kuat yang dikembangkan dalam lingkungan pembelajaran yang dipersonalisasi. 

Studi ini mengeksplorasi keterampilan utama yang dibutuhkan anak-anak saat mereka lulus, bagaimana kita mempersiapkan mereka dalam perjalanan pendidikan dan peran teknologi  masa depan. 
Di kelas pembelajaran dengan Teknologi Informatika sudah mulai digunakan

Anak-anak  jelas harus berani dalam visi mereka untuk masa depan. Tentu saja mereka menginginkan pilihan dan kendali yang lebih besar atas cara mereka belajar, sehingga mereka dapat memecahkan tantangan sosial dan global yang belum terbayangkan, dan siap untuk berkembang dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka kelak. 
Pada tahun 2030  otomatisasi menggantikan pekerjaan dengan keterampilan rendah yang berlaku saat ini, pekerjaan yang tumbuh paling cepat akan membutuhkan keterampilan kognitif tingkat tinggi di berbagai bidang seperti kolaborasi, pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan kreativitas. Untuk membantu semua anak membangun keterampilan kognitif,sosial dan emosional yang penting , Yayasan Wiradhika berencana melaksanakan pembelajaran dengan berbasis Teknologi Informatika.Anak-anak mulai dikenalkan dengan perangkat pembelajaran berbasis komputer yang disesuaikan dengan kebutuhan masa depan.Untuk meningkatkan kreativitas dan berpikir kritis.

Ayah bunda berikan anak-anak belajar di sekolah yang mengerti kebutuhan kebutuhan masa depan mereka.

Sabtu, 21 Maret 2020

Aktivitas anak-anak di TK Wiradhika

Permainan yang meningkatkan dan mengembangkan kecerdasan majemuk

Bu Guru sedang memberikan contoh










Silakan coba jangan ragu-ragu

Yuk coba bersama-sama

Boleh dong tampil beda






















 
Ayo semangat...jangan takut mencoba

        Dilihat dari segi umur, orangtua dapat memasukkan anak ke sekolah TK Wiradhika berapa pun usianya. Namun, umur anak untuk sekolah TK yang direkomendasikan adalah minimal 5 tahun.Pada usia ini, anak dinilai sudah lebih matang, baik secara emosional, perilaku, pola pikir, kemampuan berbahasa, hingga kemampuan sosialnya. Anak-anak usia 5 tahun memang masih sangat senang bermain dibanding belajar, namun setidaknya mereka sudah bisa diajarkan hal yang baik dan buruk.Di usia 5-6 tahun, anak dapat memusatkan fokusnya kepada satu hal dengan durasi yang lebih lama. Ia juga akan lebih mengerti tentang konsep sederhana, seperti tentang jam, hari, maupun mulai bisa membaca (pada beberapa anak).Dari segi kemampuan berbahasa, sekolah TK bisa jadi sarana yang baik untuk mengembangkan anak di usia ini. Kosakata anak akan tumbuh sangat pesat sekitar 5-10 kata baru per hari.Anak usia 5-6 tahun juga dapat mengingat kata yang sebetulnya tidak ia pahami. Anda pun tidak perlu kaget jika beberapa dari mereka sering berbicara layaknya orang dewasa, termasuk berlagak seolah mereka tengah menggurui Anda.Perlu diingat juga bahwa anak usia 5-6 tahun masih sangat moody sehingga sekali-dua kali malas pergi ke sekolah TK bukanlah hal yang aneh. Saat Anda menemui tanda-tanda ini, ajak ia bicara, dengarkan keluh-kesahnya, dan beri ia waktu untuk beristirahat di rumah saja.
         Kami tunggu kehadiran putra-putri Anda untuk bergabung dengan keluarga besar TK Wiradhika.

             Kami tunggu kehadiran adik-adik semua untuk bergabung dengan TK Wiradhika

















Minggu, 01 Maret 2020

Ajak anak berpuasa


Betapapun kompleksnya gagasan religius yang mungkin dimiliki anak kecil untuk dipahami sepenuhnya, rasa kebersamaan yang diberikan oleh setiap komunitas adalah sesuatu yang dapat mereka kaitkan sejak usia dini. Mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam pertemuan keluarga Anda sendiri selama bulan Ramadhan dapat menjadi cara yang baik untuk memulai.

Biarkan mereka untuk tinggal sedikit lebih lambat dari biasanya dan bergabunglah dengan doa-doa khusus Anda, misalnya. Untuk merasakan bagaimana cara kerja yang cepat dan memahami pentingnya, anak-anak harus diajak membantu menyiapkan makanan Ramadhan dan disambut dengan makan malam keluarga. Dorong persahabatan antara anak-anak Anda dan teman dan saudara mereka yang puasa, dan biarkan mereka saling menginspirasi.

Jika Anda memberikan contoh orang dewasa yang istimewa sebagai bagian dari komunitas yang penuh kasih dan dukungan, mereka tentu akan menunjukkan ketertarikan untuk belajar lebih banyak tentang kebiasaan agama yang mengikat kita semua bersama-sama.


























  http://www.lifeline.ae/lifeline-hospital/5-ways-to-ease-your-child-into-fasting-during-ramadan